Bikin Anak : "Wujudkan Cita-cita Anak Lewat Sidik Jari"

Senin, 31 Mei 2010

Mengetahui bakat anak sejak dini bisa membantu orangtua memberikan stimulasi yang tepat untuk mendukung potensinya. Melalui teknologi analisis sidik jari atau fingerprint analysis, orangtua bisa mendeteksi bakat anak sejak usia tiga bulan.

Analisa sidik jari merupakan metode pemindaian sidik jari untuk mengetahui gaya kerja otak yang paling dominan. Kerja otak sangat berkaitan dengan potensi atau bakat, motivasi, karakter dan gaya belajar anak.

“Jangan salah, analisis sidik jari bukan ramalan, melainkan lawan dari ramalan karena bukan melihat ke masa depan, tapi justru melihat apa yang dibawa anak sejak lahir,” kata psikolog anak dari Universitas Kristen Maranatha, Efnie Indrianie, dalam acara ‘Sidik Jari Cerdas Frisian Flag’ di Balai Kartini, Jakarta, Kamis 27 Mei 2010.

Menurutnya, sidik jari terbentuk ketika janin berusia 13-24 minggu, bersamaan dengan pembentukan susunan syaraf otak. Sehingga hal ini bisa menjadi peta yang dibawa anak sejak lahir menggambarkan potensinya.

“Dan ingat, sidik jari bersifat permanen, tidak bisa berubah, unik, tidak akan pernah sama sekalipun satu jari dengan jari lainnya di tangan yang sama. Hebatnya lagi, analisis ini bersifat objektif tanpa dipengaruhi unsur kondisi fisik (sehat atau sakit) dan unsur psikologis (sedih, senang, stres). Betul-betul bersifat apa adanya,” ucap Efnie.

Pengenalan potensi bawaan ini diharapkan membantu orangtua menerapkan cara belajar paling efektif bagi si kecil dalam mewujudkan cita-citanya. Analisis sidik jari bukan pengganti psikotes, tapi bisa menjadi pelengkap.

“Psikotes hanya untuk melihat perkembangan kecerdasan seseorang, tapi dengan adanya finger print yang dilengkapi dengan psikotes, pemeriksaan soal kepribadian anak akan lebih lengkap dan komplit,” katanya.
READ MORE - Bikin Anak : "Wujudkan Cita-cita Anak Lewat Sidik Jari"

Bikin Anak : "Menemukan Anak Hilang di Keramaian"

Saat ini di beberapa media massa, mulai kerap dijumpai kasus-kasus penculikan anak maupun anak hilang, terutama anak yang masih berusia 10 tahun ke bawah. Tidak heran, karena di bawah usia 10 tahun, anak masih polos dan mudah percaya kepada orang asing, yang berperilaku baik ataupun mengaku kenal dengan orang tuanya. Melarang anak untuk menghindari orang tak dikenal, bisa jadi bukan cara yang efektif untuk mengajarkan kemandirian pada anak. Namun, tanpa pengawasan, juga bisa fatal akibatnya.

Oleh sebab itu, berikut ini ada beberapa tips yang disarankan oleh Clint Van Zandt, seorang mantan anggota FBI di Unit Ilmu Perilaku:

1. Sebelum meninggalkan rumah atau sekolah, masukan catatan ke dalam saku baju setiap anak yang mencantumkan nama anak dan nomer telepon pengasuh atau penanggung jawab yang dapat segera dihubungi. Sebisanya, jangan mencantumkan alamat rumah karena Anda tidak ingin orang asing mengatakan kepada si anak bahwa dia harus mengantarkanny ke rumah.

2. Sebelum memasuki tempat umum, pastikan semua mengetahui rencana tersebut dan ke mana mereka harus pergi seandainya mereka terpisah. Keluarga harus selalu menetapkan tempat bertemu yang sudah disepakati sebelumnya, daerah air mancur di mal luar ruang yang luas atau apotek di pertokoan. Pastikan anak Anda mengerti bahwa dia sama sekali tidak boleh meninggalkan tempat ketika dia terakhir kali melihat Anda, kecuali pergi ke tempat pertemuan yang sudah disepakati sebelumnya. Dia harus memberitahu satpam, manajer toko, atau ibu yang membawa anak kecil bahwa dia tersesat. Dia tidak boleh duduk sendirian dan terlihat seperti sedang tersesat karena sikap seperti itu dapat menarik perhatian penculik.

3. Kalau anak sudah dibekali ponsel, maka ponsel dapat memudahkan pencarian dengan melaca ping yang dipancarkan ponsel dari menara ponsel terdekat, sehingga baik sekali jika memang memungkinkan untuk membekali anak dengan ponsel (catatan: tentu dengan pengawasan pemakaian pulsa pula oleh orang tua).

4. Ketika pergi ke tempat ramai seperti taman hiburan, gunaka kamera di ponsel Anda (jika ada kameranya) untuk memotret semua anak dalam kelompok Anda. Jadi, ada foto yang menunjukkan perawakan dan baju yang dipakai setiap anak, foto yang dapat digunakan oleh semua pencari dan bahkan dapat diunduh, disalin, dan disebarkan jika perlu.

5. Kenakan pakaian berwarna cerah pada anak-anak, terutama kuning dan hijau, warna yang kuat untuk membantu pencarian seandaina mereka terpisahkan. Karena sulit bagi anak untuk melihat wajah orang dewasa yang tinggi dan menutupi medan pandang mereka, sebaiknya Anda membawa sapu tangan besar atau selendang yang dapat Anda ikatkan ke lutut seandainya anak Anda hilang. Benda ini dapat dilihat si anak dari medan pandangnya.

6. Seandainya anggota kelompok Anda terpisahkan, segera beritahu satpam. Kebanyakan mal, taman hiburan, dan taman umum lainnya memiliki prosedur darurat yang dapat mereka terapkan, misalkan memanggil si anak lewat pengeras suara dan menutup semua jalan keluar, untuk memastikan anak Anda tidak berjalan keluar kawasan itu sendirian atau dibawa paksa oleh penculik. Satpam akan segera memberitahu semua toko atau karyawan tempat itu bahwa ada anak hilang dan akan mulai menonton video dari semua kamera keamanan. Ketika mencari sendiri, berdirilah di atas bangku agar Anda lebih tinggi daripada kerumunan orang di tempat itu, dan persempit pencarian Anda dengan melihat warna baju yang dikenakan anak Anda.

7. Yang terakhir, apabila anak sudah ditemukan, cepatlah puji dia dan jangan dimarahi. Anda harus menunjukkan kepadanya bahwa Anda merindukannya dan bahwa lain kali dia harus selalu berada dekat Anda. Jika memarahinya, Anda hanya menambahkan rasa bersalah kepada si anak yang baru saja mengalami pengalaman menakutkan.

(Sumber: Menemukan Anak Hilang di Keramaian, oleh Clint Van Zandt, 2008)
READ MORE - Bikin Anak : "Menemukan Anak Hilang di Keramaian"

Bikin Anak : "Resep Makanan Bayi: Air Jeruk"

Bahan:

1 buah jeruk Garut atau jeruk Siam (100 gr).

Cara membuat:

1. Cuci bersih jeruk
2. Potong melintang, lalu peras dan saring

Cara pemberian:

Untuk pemberian pertama kali, sebaiknya Anda mengemcerkan air jeruk tersebut dengan air putih masak dengan perbandingan 1 : 1, lalu memberikan sebanyak 1 sendok teh. Pemberian ini selanjutnya ditambah dari hari ke hari sampai dapat menghabiskan 1 buah jeruk, sehingga selanjutnya tidak perlu diencerkan lagi. Bila rasanya asam, dapat ditambah gula dalam bentuk sirup secukupnya.
READ MORE - Bikin Anak : "Resep Makanan Bayi: Air Jeruk"

Bikin Anak : "Perkembangan Bayi 9 Bulan"

Minggu, 30 Mei 2010

Memanjat

Pada tahap ini, perkembangan motorik yang paling banyak ditemui pada bayi adalah merangkak, mengangkat badan dari posisi duduk hingga berdiri, serta memanjat.

Oleh sebab itu, jika terdapat tangga di rumah Anda, pastikan Anda memasang pengaman seperti pagar pada setiap mulut tangga, karena tempat ini akan menjadi daya tarik yang luar biasa bagi si kecil.

Bayi Anda akan senang dan merasa tertantang untuk memanjat tangga, naik ke atas kasur dan sebagainya untuk mengasah kemampuan memanjatnya ini. Untuk melakukannya, diperlukan koordinasi yang baik antara kaki serta kedua tangan untuk mengangkat tubuhnya. Namun untuk menuruni anak tangga, diperlukan waktu beberapa bulan lagi, karena jauh lebih sulit dibandingkan menaikinya.

Perhatikan Keamanan Rumah Anda

Pada tahap ini, Anda harus lebih hati-hati lagi dalam menata rumah Anda, karena bayi Anda akan mencoba memanjat ke atas berbagai perabotan rumah Anda. Jika Anda menidurkannya di ranjang bayi, maka pastikan dia tidak bisa memanjat keluar ranjangnya, karena ia belum memiliki kemampuan yang cukup untuk itu.

Pastikan pula dapur Anda aman untuk bayi Anda, karena ini merupakan tempat yang sangat menarik baginya untuk bereksplorasi. Berkaitan dengan dapur, berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
1. Kunci oven Anda. Bayi yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, bisa saja membukanya dan bermain-main dengannya
2. Hindari memasak sambil menggendong bayi Anda
3. Jangan biarkan panci atau wajan berada di atas kompor dengan gagang/pegangan mengarah ke luar. Bayi Anda bisa menariknya ketika Anda lengah
4. Kunci setiap lemari yang terjangkau olehnya, terutama yang berisi barang-barang yang bisa membahayakannya, seperti deterjen, kantung plastik, pecah belah, dan sebagainya

Sebaliknya, untuk membantu dan mendukung proses eksplorasi bayi Anda, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

1. Sediakan 1 lemari khusus di dapur atau ruang makan Anda untuk si kecil. Dia akan senang membuka dan menutupnya
2. Sediakan panci, wajan, gelas dan alat-alat masak yang aman baginya, sehingga ia akan senang bermain dan bereksplorasi dengannya
3. Sediakan sendok kayu yang dapat digunakannya untuk memukul-mukul panci. Perhatikan bagaimana dia memegang sendok di tangan yang satu dan memukul-mukul panci dengan tangan yang lain

Makanan

Bayi pada usia ini biasanya sudah bisa menentukan makanan apa yang lebih ia sukai dibandingkan makanan lainnya. Anda mungkin akan melihat bayi Anda lahap memakan satu jenis makanan dan menolak jenis makanan yang lain. Terkadang mungkin ia akan bermain dengan makanan yang Anda berikan, atau malah membuangnya ke lantai.

Jika Anda orang tua baru dan bingung dengan keadaan ini, ada bagusnya jika Anda berbagi dengan orang tua lainnya yang sudah lebih berpengalaman, siapa tahu mereka punya tips-tips tertentu yang bisa Anda terapkan…

Satu hal yang perlu Anda perhatikan berkaitan dengan makanan adalah kemandirian bayi Anda. Pada tahap ini, keinginan si kecil untuk melakukan segala sesuatu sendiri semakin meningkat, termasuk dalam hal makan.

Terkadang yang membuat bayi Anda “protes” bukan makanan yang Anda berikan kepadanya, melainkan ketidakpedulian Anda terhadap keinginannya untuk bisa makan sendiri! Nah, sebagai jalan keluarnya, coba Anda berikan sendok bayi yang bisa dipegangnya. Selama Anda menyuapinya, biarkan ia memegang sendok tersebut. Dengan begini, Anda telah mendukung keinginan untuk mandiri pada buah hati Anda…

Alternatif lain adalah dengan memberikan makanan yang aman untuk dipegangnya, yang dikenal dengan finger food. Untuk menghindari bahaya tersedak, sebagai tahap awal Anda bisa memberikan potongan makanan yang sangat kecil dan lunak, yang bisa dengan mudah hancur dalam mulutnya. Biasanya buah atau sayur yang dikukus, cocok untuk ini.

Alasan lain yang bisa menyebabkan bayi Anda susah makan adalah tekstur makanan yang Anda berikan. Oleh karena itu, sebagian ahli menganjurkan untuk mulai beralih ke makanan yang lebih padat, sehingga bayi Anda terbiasa dengan makanan dengan berbagai tekstur dan mulai menyesuaikan untuk mengkonsumsi berbagai macam makanan.

Kecerdasan

1. Dia sudah memahami konsep dasar berhitung. Sebuah penelitian dilakukan dengan cara menunjukkan flash card kepada beberapa bayi - 2 kali di sebelah kirinya dan 3 kali di sebelah kanannya. Ketika ini dilakukan berulang kali, maka ternyata selanjutnya, setelah flash card ditunjukkan kepada para bayi ini 2 kali di sebelah kiri, mereka akan menengok ke sebelah kanan, mengantisipasi flash card yang akan muncul di sebelah kanan!
2. Dia mulai mahir meniru ekspresi wajah serta gerak-gerik Anda
3. Dia semakin memahami, bahwa benda-benda yang tidak nampak oleh penglihatan mereka, bukan berarti benda itu tidak ada. Sebagai contoh, jika Anda menyelubungi sebuah buku dengan kain hingga tertutup seluruhnya, bayi Anda akan menyingkapkan kain tersebut untuk “membuktikan” bahwa buku tersebut ada!
4. Dia sudah bisa menempatkan setiap benda, suara dan kejadian sesuai dengan kategorinya, berdasarkan pengalamannya selama ini.

Lain-lain

Walaupun bayi Anda sangat aktif bereksplorasi, namun ketahuilah bahwa dia tetap memerlukan Anda di sisinya. Dengan mengetahui bahwa Anda berada di dekatnya, ia akan merasa lebih percaya diri dan ia pun mengetahui bahwa ia bisa meminta bantuan Anda ketika ia memerlukannya.

Anda akan menjadi “pom bensin” baginya untuk “mengisi bensin” dan melanjutkan perjalanan eksplorasinya…
READ MORE - Bikin Anak : "Perkembangan Bayi 9 Bulan"

Bikin Anak : "Amankah Rumah Kita Buat Putra Putri Kita?"

Sabtu, 29 Mei 2010

Artikel ini sebenarnya bukan untuk menakut-nakuti, namun untuk membantu mengurangi resiko terlukanya bayi Anda di lingkungan rumah Anda. Walaupun pasti tidak akan ada rumah yang 100% aman, mudah-mudahan informasi berikut dapat Anda gunakan sebagai tindakan pencegahan.

5 Jenis Kecelakaan yang Paling Banyak Terjadi

1. Jatuh - Sepertinya tidak terlalu mengherankan ya, bahwa terjatuh merupakan kecelakaan yang paling sering terjadi pada bayi di seluruh dunia? Bagaimana tidak, bayi kan terlebih dahulu belajar memanjat dan menaiki berbagai objek, sedangkan belajar turunnya belakangan…
2. Keracunan - Kebanyakan yang menyebabkan keracunan pada bayi dan anak-anak adalah larutan pembersih serta obat-obatan yang berwarna warni serta menarik perhatian mereka.
3. Tenggelam - Proses tenggelam berlangsung cepat dan hening, inilah bahayanya. Berdasarkan laporan kasus yang terjadi, kebanyakan mereka yang tenggelam “melibatkan” kolam renang, bak mandi, ember, WC dan wadah air lainnya.
4. Luka Bakar - Di antara kelima jenis kecelakaan ini, luka bakar merupakan yang paling fatal karena tubuh si kecil dapat menyerap asap lebih cepat, sehingga sangat mudah untuk mengalami kesulitan bernafas.
5. Sulit Bernafas - Kecelakaan ini banyak melibatkan kegiatan tidur si kecil. Entah karena posisi tidur yang salah, tertindih oleh orang tuanya yang tidur di dekatnya, atau bahkan tersedak benda-benda kecil seperti koin, kancing, mainan, popcorn, kue dan lain-lain.

Keamanan di Dapur

1. Jangan biarkan gagang panci atau wajan menghadap ke luar kompor ketika sedang memasak
2. Simpan pisau, pecah belah serta alat masak lainnya di dalam lemari yang terkunci dan tidak mudah dibuka oleh si kecil
3. Hindari penggunaan taplak meja. Bayi Anda bisa menariknya dan menjatuhkan benda-benda yang berada di atasnya
4. Jangan membiarkan peralatan pembersih lantai tidak terawasi. Bayi Anda bisa tenggelam walaupun pada air sedalam 3 cm
5. Hindari memasak sambil menggendong bayi Anda

Keamanan di Kamar Mandi

1. Hati-hati jika Anda menggunakan pemanas air di kamar mandi Anda. Anda bisa mematikannya jika tidak terpakai. Jangan sampai bayi dan anak Anda mengalami luka bakar karena bermain dengan keran air panas
2. Jika Anda memiliki kloset duduk, sebaiknya Anda menggunakan pengunci khusus, sehingga si kecil tidak bisa membuka penutupnya
3. Letakkan sabun, shamppo, pembersih lantai serta obat-obatan lainnya pada tempat yang tidak terjangkau oleh si kecil
4. Rak-rak yang ada di kamar mandi sebaiknya diberi pintu dan dikunci. Walaupun tidak da benda yang berbahaya di dalamnya, namun bayi dan anak Anda bisa berusaha untuk memanjatnya jika ia dibiarkan terbuka

Keamanan di Ruang Tidur

1. Jangan membiarkan ranjang bayi Anda penuh dengan boneka. Ini bisa membuatnya kesulitan bernafas
2. Jangan membiarkan bayi Anda tidak terawasi ketika berada di atas tempat tidur dan tempat tinggi lainnya untuk menghindari ia terjatuh
3. Singkirkan tali gordyn, tali bantal dan sebagainya untuk menghindari bayi Anda terjerat olehnya
4. Mainan yang sudah tidak utuh sebaiknya Anda singkirkan, karena bagian-bagian yang copot bisa membuat si kecil tersedak
5. Pastikan bayi Anda tidak bisa memasukkan kepalanya di antara jeruji ranjangnya. Ranjang bayi model lama mungkin tidak memperhatikan jarak antar jeruji sehingga bisa menyebabkan anggota badan si kecil terjepit atau terperangkap di antaranya

Keamanan di Ruangan Lain

1. Sebaiknya Anda menggunakan meja dan perabotan yang berukuran lebar dan tidak beroda. Ini untuk mencegah bayi dan anak Anda tertindih ketika bermain di dekatnya
2. Amankan lemari, rak buku dan perabotan berat lainnya dengan mematenkannya ke dinding rumah Anda, sehingga tidak mudah terjatuh
3. Hati-hati juga meletakkan hiasan dinding, jangan sampai terjangkau oleh si kecil
4. Sembunyikan kabel-kabel alat elektronik Anda, baik dengan menempatkannya di belakang perabotan, atau dengan menggunakan penutup kabel. Kabel yang berantakan bisa membuat bayi Anda tersedak karena mengunyahnya, ataupun terjerat. Amankan juga stop kontak di rumah Anda dengan menggunakan penutup
5. Letakkan tempat sampah di mana bayi tidak bisa menjangkaunya atau gunakan tempat sampah yang bertutup
6. Simpan semua alat tulis kantor (ATK) di tempat yang aman setiap kali Anda selesai bekerja. Alat sederhana seperti bolpen, tinta, klip kertas, lem dan sebagainya memang tidak terlihat berbahaya, namun bisa sebaliknya untuk bayi Anda

Yah, walaupun tentu saja Anda tidak bisa mengawasi bayi Anda setiap detik setiap waktu, namun mudah-mudahan berbagai tips di atas bisa membantu mengurangi resiko kecelakaan padanya selama ia berada di rumah. Dan terakhir, jangan menyepelekan kemampuan bayi Anda. Ia bisa melakukan hal-hal yang berada di luar dugaan Anda…
READ MORE - Bikin Anak : "Amankah Rumah Kita Buat Putra Putri Kita?"

 
 
 

Followers