
Dalam menanti kelahiran bayi, si Ibu harus menyiapkan terlebih dahulu keadaan psikologinya dalam menghadapi bayinya nanti, terutama dalam hal menyusui bayi. Berikut langkah-langkah yang harus diambil untuk mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui bayinya:
* Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ia dapat sukses dalam menyusui bayinya; menjelaskan pada ibu bahwa persalinan dan menyusui adalah proses alamiah yang hampir semua ibu berhasil menjalaninya, bila ada masalah hubungi dokter atau petugas kesehatan yang berkompeten.
* Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu buatan/formula
* Memecahkan masalah yang timbul pada ibu yang mempunyai pengalaman menyusui sebelumnya, pengalaman kerabat atau keluarga lain
* Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan dalam keluarga, ibu dapat beristirahat cukup untuk kesehatannya dan bayi sehingga perlu adanya pembagian tugas dalam keluarga
* Setiap saat ibu diberi kesempatan untuk bertanya dan dokter atau petugas kesehatan harus dapat memperlihatkan perhatian dan kemauannya dalam membantu ibu sehingga hilang keraguan atau ketakutan untuk bertanya tentang masalah yang tengah dihadapinya.
Selain hal tersebut diatas, ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan :
1. Ukuran dan bentuk
Tidak berpengaruh pada produksi ASI. Perlu diperhatikan bila ada kelainan seperti pembesaran masif, gerakan yang tidak simetris pada perubahan posisi
2. Kontur/permukaan
Permukaan yang tidak rata, adanya depresi, elevasi (pengangkatan jaringan), retraksi (tindakan menarik kembali) atau luka pada kulit payudara harus dipikirkan ke arah tumor atau keganasan dibawahnya. Saluran limfe yang tersumbat dapat menyebabkan kulit membengkak, dan membuat gambaran seperti kulit jeruk
3. Warna kulit
Pada umumnya sama dengan warna kulit perut atau punggung, yang perlu diperhatikan adalah warna kemerahan tanda radang, penyakit kulit atau bahkan keganasan
4. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
5. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara :
1. Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah (kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi
2. Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu (kepala tidak boleh menengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan)
3. Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu di depan
4. Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi)
5. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
6. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
6. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang di bawah, jangan menekan puting susu atau areolanya saja
Masalah yang sering terjadi pada saat menyusui:
1. Mastitis Mastitis adalah peradangan payudara yang dapat disertai atau tidak disertai infeksi. Penyakit ini biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut juga mastitis laktasional atau mastitis puerperalis. Abses (nanah) payudara, pengumpulan nanah lokal di dalam payudara, merupakan komplikasi berat dari mastitis. Dua penyebab utama dari mastitis adalah stasis (terhenti) ASI dan infeksi. Patogen yang paling sering diidentifikasi adalah staphilokokus aureus. Pada mastitis infeksius, ASI dapat terasa asin akibat kadar natrium dan klorida yang tinggi dan merangsang penurunan aliran ASI. Ibu harus tetap menyusui. Antibiotik (resisten-penisilin) diberikan bila ibu mengalami mastitis infeksius.
1. Gejala mastitis non-infeksius:
* Ibu memperhatikan adanya “bercak panas”, atau area nyeri tekan yang akut
* Ibu dapat merasakan bercak kecil yang keras di daerah nyeri tekan tersebut
* Ibu tidak mengalami demam dan merasa baik-baik saja
2. Gejala mastitis infeksius:
* Ibu mengeluh lemah dan sakit-sakit pada otot seperti flu
* Ibu dapat mengeluh sakit kepala
* Ibu demam dengan suhu di atas 34 oC
* Terdapat area luka yang terbatas atau lebih luas pada payudara
* Kulit pada payudara dapat tampak kemerahan atau bercahaya (tanda-tanda akhir)
* Kedua payudara mungkin terasa keras dan tegang “pembengkakan”
Pengobatan:
1. Lanjutkan menyusui
2. Berikan kompres panas pada area yang sakit
3. Tirah baring (bersama bayi) sebanyak mungkin
4. Jika bersifat infeksius, berikan analgesik non narkotik, antipiretik (ibuprofen, asetaminofen) untuk mengurangi demam dan nyeri
0 komentar:
Posting Komentar